Powered By Blogger

Senin, 02 Maret 2015

TODAY NEWS

Ahok: Saya Minta Maaf Sudah Pertontonkan Tontonan Politik Lucu

Selasa, 3 Maret 2015 | 10:24 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menyampaikan sambutannya, di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf kepada warga karena mempertontonkan perdebatan politik yang tak kunjung reda dengan DPRD DKI Jakarta.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, perdebatan itu harus dia lakukan demi menyelamatkan anggaran sebesar Rp 12,1 triliun yang diselipkan dalam APBD DKI.

"Saya pikir kami minta maaf kepada warga Jakarta atas tontonan politik yang lucu seperti ini. Tetapi mau enggak mau, semua ini kami tempuh karena banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) jadi korban," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (3/3/2015).

Ia menjelaskan, rendahnya serapan anggaran DKI di tahun 2014 disebabkan karena pihaknya banyak memangkas anggaran "siluman". Karena Pemprov DKI belum menerapkan sistem e-budgeting pada APBD tahun anggaran 2014, banyak anggaran "siluman" yang terselip di dalamnya.

Namun, Pemprov DKI memutuskan tidak merealisasikan program "siluman" tersebut. Serapan anggaran tahun 2014 sebesar Rp 43 triliun dari total APBD Perubahan 2014 Rp 72,9 triliun. Pada tahun 2015, Basuki memaksa seluruh perangkat SKPD DKI menggunakan e-budgeting dalam menyusun anggaran.

"Supaya pimpinan DPRD kalau menemukan anggaran 'siluman' tidak menuduhnya ke kami. Makanya saya kunci anggaran di e-budgeting, kemudian mereka mengajukan hak angket. Parpol yang mendukung hak angket sebetulnya mendukung APBD versi DPRD dalam hal ini," kata Basuki.

Setelah DPRD mengajukan hak angket, Basuki pun memutuskan untuk memproses permasalahan ini di ranah hukum, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Basuki mengadukan temuan anggaran "siluman" tahun 2012-2014.

Ia juga mengadukan upaya penyelipan anggaran "siluman" di RAPBD 2015 senilai Rp 12,1 triliun. Namun, permasalahan tidak juga menemukan titik temu.

Setelah Basuki melaporkan anggota dewan ke KPK, panitia hak angket kembali bersikap. Mereka berencana melaporkan Basuki ke Bareskrim Polri dan KPK atas dugaan penyuapan anggota dewan senilai Rp 12,7 triliun.

Menurut Basuki, seluruh permasalahan ini tidak akan terjadi jika ia mau memasukkan anggaran "siluman" sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD DKI.

"Orang DKI menunggu uang supaya cepat bekerja, DKI kalau ada uang Rp 12,1 triliun itu bisa bangun 60 ribu unit rusun loh. Jadi masa saya mesti men-silpa-kan duit Rp 12,1 triliun? Alangkah baiknya uang itu saya pakai buat bikin rusun. Makanya bagi saya, kalau memang saya harus dipecat atau dimasukkan ke dalam penjara saya rela, daripada saya memainkan Rp 12,1 triliun," tegas Basuki.

"Mohon maaf kepada warga DKI, kami memperlihatkan tontonan politik seperti ini. Ini terpaksa kami lakukan untuk membela uang rakyat dengan risiko saya tersingkir‎," pungkas Basuki.


Sumber : Klik Disini



Pendapat / Opini : 
Ya ! saya setuju tentang anggapan pak Ahok tentang uang 12,1 triliun itu. juga terhadap tontonan politik karena dengan demikian rakyat Indonesia juga akan mengetahui kebenaran tentang kasus korupsi itu . jadi warga masyarakat tak selalu salah paham terhadap pemerintah . masyarakat pun jadi tahu dan tak hanya menggosip setahu mereka saja jika mereka mengetahui yang sebenarnya. 
 Jika bersalah memang seharusnya minta maaf tetapi jika benar jangan takut tuk disalahkan . Karena Tuhan Maha tau tentang segala hal yang terjadi didunia ini .

Minggu, 08 Februari 2015

Tugas Mencari Berita dan Memberikan Tanggapan ( Opini )

Alat Penyerap Minyak dari Rambut Manusia

SURABAYA - Seorang mahasiswi di Surabaya menciptakan alat penanggulangan pencemaran minyak di laut dari rambut manusia. Inovasi yang dinamai Hailbent ini mampu menyerap minyak yang tercecer di air dalam sekejap.

Hailbent merupakan buah karya mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angelina Natasya. Bentuknya menyerupai alas tidur. Selain dari rambut manusia, bahan pembuatan Hailbent lainnya adalah kain spanboom. Pori-pori kain yang lebih lebar dari bahan biasa ini memungkinkan minyak dapat diserap oleh rambut yang ada di dalamnya.

Angelina bercerita, ide pembuatan Hailbent bermula dari pelajaran biologi semasa SMA. Mahasiswi semester lima Fakultas Industri Kreatif Ubaya ini memanfaatkan sifat rambut yang dapat menyerap minyak. Dia kemudian mencoba membuat berbagai potongan kecil kain spanboom yang di dalamnya diisi rambut.

"Hasilnya dalam sekejap alat ini bisa menyerap minyak pada air. Hailbent dapat menjadi solusi bagi aparat terkait untuk membersihkan ceceran minyak di laut," ujar Angelina.

Hailbent berukuran 1x2 meter. Satu unitnya membutuhkan tiga hingga empat kilogram rambut manusia. Untuk sementara, Angelina masih akan menyempurnakan inovasinya.

Metode ini sudah dipakai berbagai negara untuk menanggulangi cemaran minyak di laut meski masih dalam skala kecil. Namun, belum pernah ada yang memanfaatkan metode tersebut di Indonesia.

"Oleh sebab itu, pihak kampus berencana mematenkan alat ciptaan Angelina ini," kata Humas Ubaya, Hayuning.

Jika sudah disempurnakan, tidak menutup kemungkinan Hailbent akan diproduksi secara massal. Nantinya, per unit Haibent akan dijual dengan harga Rp500 ribu. Diharapkan, kehadiran alat ini dapat segera mengatasi masalah pencemaran minyak yang kerap sulit ditangani.

*Diambil dari : Klik Disini

OPINI :
Saya salut terhadap penemuan "Alat Penyerap Minyak dari Rambut Manusia " mahasiswi Ubaya. Karena selama ini di Indonesia, belum ada yang mempunyai pikiran atau ide untuk membuat alat tersebut walaupun alat tersebut sudah banyak digunakan oleh beberapa negara didunia. Pemikiran yang cemerlang dari Mahasiswi Ubaya ini patut dicontoh dan terus dikembangkan . Karena, Selain alat ini menggunakan bahan yang mudah didapat , alat ini pun sangat bermanfaat untuk membantu menghilangkan ceceran minyak dilaut .
Jika ceceran minyak dilaut dapat dihilangkan , berarti pencemaran laut sedikit demi sedikit juga akan teratasi . Dengan begitu, kita dapat menjaga kelestarian laut kita. Selain itu kita juga dapat mandiri dan menghemat pengeluaran negara, untuk membeli barang-barang berteknologi dari negara lain. Karena mahasiswi Indonesia pun ternyata mampu mengatasi permasalahan di negeri kita sendiri dengan ide-ide cemerlangnya. Mungkin saat ini baru ditemukan alat penyerap minyak dinegeri kita , tapi jika terus ide-ide dikembangkan maka akan tercipta alat-alat lainnya pula yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelestarian Negeri kita.

"kita pasti bisa melakukan perubahan untuk Indonesia, melalui kreatifitas putra-putri bangsa ."

Jumat, 28 November 2014

Go Green

Go Green adalah upaya dalam penghijauan bumi yang saat ini sudah mengalami pemanasan Global Warming dengan tindakan yang nyata melalui pembuangan kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan menanamkan kesadaran yang baik di kehidupan sehari-hari kita. Selama ini mungkin kita banyak melupakan betapa pentingnya kita menjaga keasrian alam kita sampai kita sering melakukan-melakukan hal yang membuat alam kita menjadi kotor . Kita telah membuat bumi kita kotor dan kita wajib membersihkan kembali dengan tindakan GO GREEN . Kita dapat memulai go green dari hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya , menanam pohon dipinggir jalan , dan masih banyak cara lainnya .. semua itu harus kita lakukan dengan kesadaran dari dalam diri kita sendiri .  Satu yang perlu kita ingat , Jangan pernah meremehkan hal sepele dalam hidup ini karena hal sepele dapat berakibat besar .

Kamis, 13 November 2014

Bahagia

Taukah kalian apa arti kebahagian yang sebenarnya? Dan tau kah kalian bagaimana cara mendapatkan kebahagian sejati ? Sebenarnya mudah saja tuk menjawab dan  memahami itu .. kebahagia datang dari diri anda sendiri .. Kebahagian adalah anugrah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita, salah satu caranya dengan membuat orang yang dekat dengan kita (orangtua , saudara , pacar atau teman) merasa nyaman , gembira , dan selalu tersenyum bila mereka ada didekat kita .. Jika kita dapat membuat semua orang menjadi nyaman dekat kita itu barulah yang dinamakan kebahagian sejati .. jangan pernah menyesal dengan apa yg kita rasakan saat ini dan mengatakan Tuhan jahat . Sebenarnya Tuhan itu tidak jahat , Tuhan itu sedang merencanakan sesuatu yang indah untuk kita .. kuncinya hanyalah jangan pantang menyerah dengan hidup yang anda saat ini rasakan , tapi tetaplah berjuang agar anda dapat merasakan semua karya Tuhan yg indah untuk diri anda , salah satunya yaitu kebahagian ..

Keep smile and Sprit :)

Jumat, 03 Oktober 2014

ULANGAN HARIAN 1

SBY Sebut Dia dan Keluarganya Dapat Cacian Terkait UU Pilkada

Jumat, 3 Oktober 2014 | 22:14 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bersama Ibu Ani Yudhoyono, dan kedua putra serta menantunya, bersiap untuk melakukan halal bihalal, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8/2011). Keluarga Presiden melakukan shalat sunat Idul Fitri di masjid Istiqlal dan menggelar openhouse setelahnya di Istana Negara.


program Isu Terkini di kanal YouTube.
   Presiden mengatakan bahwa dirinya menangkap adanya harapan atau ekspektasi yang tinggi dari masyarakat kepadanya selaku Presiden untuk tidak sama sekali membiarkan perubahan terhadap sistem pilkada, dari langsung menjadi melalui DPRD.
  "Barangkali rakyat berpikir Presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan, meskipun itu wilayah DPR RI, ataupun Demokrat bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," terang SBY.
   Presiden SBY juga menilai, kemarahan yang luar biasa itu pun salah alamat, terlebih lagi karena dia secara pribadi ataupun selaku presiden, dan juga Partai Demokrat yang dipimpinnya, sejak awal tidak pernah menginginkan bahwa pilkada itu berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD.
   "Tidak pernah, tetapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," ujarnya.
SBY juga meyakini, rakyat pun tahu bahwa sampai detik-detik terakhir, baik di Panja DPR RI maupun di forum lobi, pihaknya ingin sekali jika opsi yang dipilih adalah pilkada langsung dengan perubahan-perubahan ataupun perbaikan-perbaikan yang mendasar.
    SBY yakin bahwa yang diinginkan bukan seperti yang sekarang, yakni langsung tanpa perbaikan, yang banyak sekali masalahnya, dan jelas juga bukan pilkada yang melalui DPRD. Akan tetapi, opsi pilkada langsung dengan perbaikan ini kandas karena ditolak di mana-mana.
   "Jadi, saya pikir, oke, saya mengerti mereka marah. Saya juga marah, kok mengapa opsi ini tidak diterima sama sekali. Opsi yang baik kok menurut saya, pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun, tetapi itu juga kandas," kata Presiden.

sumber :klik disini

Opini :
   Menurut saya,perubahan terhadap sistem pilkada, dari langsung menjadi melalui DPRD itu tidak baik . karena pemerintah berjalan atas pilihan rakyat . Jadi jika bukan atas pilihan rakyat , secara tidak langsung rakyat juga ragu-ragu terhadap pilihan pemerintah .  
        Karena rakyat pasti mengira bahwa pemerintah egois ( mau menang sendiri dan tidak mau dengan keputusan rakyat ) .Jadi tidak heran karena banyak rakyat yang marah atau tidak suka dengan cara pemerintah . Jadi lebih baik klo pemerintah menuruti saja kemauan rakyat . 
     Rakyat jga akan maju jika pemerintahnya sesuai dengan kemauan rakyat . Bila tidak sesuai , rakyat jga akan males-malesan mengerjakan segala peraturan pemerintah .. karena bagaimana pun rakyat jga berhak ikut serta dalam pemilihan jga . 
     
      
  

Opini

Sampai Kapan Guru Tidak Lagi Menghukum Peserta Didik?

Pemandangan tentang profil seorang Guru piket yang tampak dengan rotan di tangan sambil menunggu para siswa/i masuk kompleks Sekolah satu-satu dan satu-satu pula mendapat "cambuk" sekali bertahun-tahun telah menjadi gambaran ke peserta didiknya. wajah yang garangpun muncul untuk membuat para siswa/inya sadar bahwa disiplin merupakan kunci kemajuan zaman. Menang tanpa disiplin kita akan tetap berada di ketertinggalan pendidikan di dunia.

Boleh dikatakan bahwa penegakkan disiplin hidup harus menjadi kata kunci untuk penegakkan norma-norma di Sekolah, di manapun di Indonesia ini. Hal ini disebabkan, sila kedua Pancasila mengajarkan akan adanya keberadaban, di mana kata keberadaban sering ditafsirkan dengan kata disiplin/tertib dalam segala hal.

Guru di daerah terpencil atau pedalaman atau Pulau-Pulau terluar, sering memerankan diri sangat berlebihan sebagai penegak disiplin. Buntutnya, para siswa/i yang terlambat, yang lalu mengerjakan tugas, yang membuat gaduh selalu terkena hukuman baik fisik maupun disipliner. Akan tetapi untuk urusan soal ilmu? Wah itu ternyata masih sebegitu jauh, itu masih kurang menjadi perhatian mereka. Karena tampaknya urusan ilmu sering tenggelam dari persoalan norma-norma. Ilmu masih berada pada posisi, sekian persen dari urusan penegakkan norma-norma. Apakah ini menunjukkan bahwa begitu jauhkah kualitas pendidikan di tanah air?

Oleh karena norma-norma menjadi urutan pertama, maka pendidikan karakter terpaksa masuk ke dalam sistem Kurikulum, namun sekali lagi, Indonesia adalah bangsa besar yang kini akan menginjak 70 tahun, tak bisa tidak sebagai guru dan siswa/i, perlahan-lahan mulai menyusun sendiri ilmu untuk Pelajaran, setelah Pusat memberikan rambu-rambu berupa Silabus-nya. Tapi tampaknya kebijaksanaan seperti ini kurang bisa diterima demi pemerataan substansi Kurikulum. Itulah bertahun-tahun, buku-buku harus didrop dari Jakarta ke seluruh Indonesia. Ini demi persatuan dalam pemahaman berilmu sesaui dengan Kurikulum yang terus terup to date. Terbukti, dengan uang di tangan, banyak ilmupun bisa dibeli di toko-toko terdekat baik oleh para siswa/i maupun para gurunya. Dan gurupun tak perlu susah-susah menyusun ilmu-ilmunya.

Itulah sebabnya, guru lebih benyak memfungsikan diri sebagai penegak norma-norma di Sekolahnya. Salah satu skenario kecilyang bisa disimak ialah ketika lonceng tanda masuk dibunyikan, pintu gerbang Sekolahpun ditutup. Para siswa/i mengikuti apel pagi sambil mendenagrkan petuah seorang guru senior. Jam masuk kelas, semua sudah harus berada di kelas, baik para guru maup0un para siswa/i. Selagi guru sedang mengajar, petugas piket guru berpatroli memantau para siswa/i agar semuanya masuk di kelas. Saat-saat seperti itu, para guru piket menemukan banyak siswa/inya yang terlambat datang. Mereka yang terlambatpun mendapat hukuman dari guru piket. Demikianpun dengan para siswa/i yang selalu alpa atau lalai, kurang taat dan tidak disiplin.

Maka terhadap pertanyaan: Sampai kapan Guru tidak lagi menghukum peserta didiknya di sekolah, yah sampai ketika persoalan ketertiban dan kedispilinan sudah menjadi tradisi dan bagian dari hidup semua generasi bangsa Indonesia baik yang sudah hidup, saat ini maupun generasi yang akan datang. Kalau dispilin dan tata tertib sudah menjadi bagian dari kehidupan, maka tentu Guru Indonesia akan berhenti memonitor dan menunggu para  siswa/inya dengan rotan di tangan.

Namun mereka akan menyambut para siswa/inya di kelas dengan pembuktian-pembuktian ilmu yang bukan akan menghantar semua generasi bangsa Indonesia menuju pencapaian kualitas hidup, namun justeru generasi bangsa Indonesia justeru mendasari kehidupannya pada kualitas hidup hari demi hari, di manapun mereka berada, bukan hanya di Sekolah!

Soft News

Bajir DiJakarta Sekarang Cepat Surut

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski beberapa wilayah di Jakarta terendam banjir semalam, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan bahwa banjir semalam lebih cepat surut dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Semalam airnya naik tapi sudah surut lagi. Ada percepatan air tapi belum tuntas karena pompanya belum difungsikan dan parkir air belum berfungsi baik," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, di Balaikota, Jakarta, Selasa (3/4/2012).

Ia juga mengungkapkan bahwa antisipasi banjir yang dilakukannya sudah mendekati keberhasilan. Namun pihaknya tetap terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta ini. "Saya pantau terus kondisi Katulampa bagaimana, ada banjir kiriman ke Jakarta bagaimana, saya cek tiga jam sekali," ungkap Foke.

Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan pembangunan turap dan penambahan pompa air masalah banjir dapat segera teratasi. Untuk wilayah utara, pihaknya konsentrasi penuh untuk menyelesaikan pembangunan tanggul rob Marunda.

Sementara untuk wilayah Selatan khususnya Pondok Labu, ia menjelaskan bahwa banjir di kawasan tersebut akan lebih cepat surut jika pompa barunya sudah dipasang pada bulan depan. "Jadi pompa Pondok Labu baru akan berfungsi bulan depan, kalau sudah selesai saya yakin tidak banjir lagi di Pondok Labu," ujar Foke.